Senin, 20 Oktober 2008

Cerita Before dan After, Before dulu ya.. (part 1)

Libur Lebaran cuman seminggu. Itu udah hal yang wah lho untukku. Lebaran. Semua orang sibuk, mempersiapkan hari H. Sibuk nyari tiket pulang lah, nyari baju barulah, sibuk biki kue Lebaranlah (pengin..nastar..castengels..hmp.), tilpun-tilpunan sama mamalah yag udah ribut pengin anaknya cepet pulanglah..apalah.. Aku yang enggak sibuk nyari tiket pulang karena emang rumahku di sini, enggak juga sibuk mikirin baju baru karna emang aku nggak ngerayain Lebaran, liat itu semua menjadi suatu semua menjadi hal yang menarik, lucu bukan. Euforianya berasa banget, Lebaran menjadi suatu yang wah dan dinanti-nantikan banyak orang, yang nggak ngrayain Lebaran pun. Salah satunya saia,hehehe..
Gimana enggak, SALE dimana-mana bok. Walaupun aku buka sophaholic, tapi dasarnya pere, kalau liat SALE, yukkkk kesana yuk..! Bener nggak?benerlah pasti, kalian juga merasakan euforia itu kan hai para wanita.
Balik lagi ke situasi sebeum Lebaran. Nggak hanya temen-temen kita yang sibuk ini itu, tapi media pun sibuk lho. Laporan arus mudik dimana-mana. Jalan raya sini macet, jalur pantura mulai padat.., diperkirakan puncak kemacetan…aargh. Aku jadi pengin ikutan mudik. Tapi kemana??huhuhu..rumahku kan udah di sini, semua eyang dan sodaraku di sini (bc: Jogja).
Semua mudik, semua nunggu-nunggu Lebaran dengan gembira. Tapi..aku nggak liat itu semua waktu aku lewat di jalan Kaliurang Km. 0. Di pinggir jalan ada seorang bapak yang duduk loyo mengacung-acungkan barang dagangannya yaitu (mau tau?) wayang kulit. Sebagian dagangan yang lain dipajang dipagar hutan di depan gedung pusat UGM. Bapak itu keliata lapar, loyo, mungkin juga sedih karena dia nggak punya cukup uang untuk merayakan Lebaran. Huff..pemandangan yang menyedihkan. Wayang kulit pula. Barang yang rata-rata jarang dibeli bukan? Aku hanya bisa mendoakan si bapak. Miris banget lho kalo liat ada orang yang keadaannya serba kurang gitu sedangkan di belahan dunia lain contohnya di Ambarukmo Plasa saja, banyak orang-orang menghambur-hamburkan uang mereka untuk suatu kebutuhan yang yah..nggak begitu penting kurasa. Beli baju Arithalia, sepatu Rotelli, apapun itulah yang harganya serba selangiiiit. Gile aje ye, kanapa nggak bel sepatunya di Bata aja terus sisa uangnya dihibahkan ke orang-orang yang nggak punya kayak si bapak. Daripada beli sepatu yang harganya setengah juta sendiri, bosen lalu buang. Bah, kek gampang aja nyari uang. Hedonis sekali ya orang-orang jaman sekarang..

Tidak ada komentar: